Meski usianya masih
belia, pemikiran Putri sangat dewasa. Dia tahu apa yang harus dilakukan
untuk orang tuanya. Saat ibunya sakit, dia suka jualan makanan seperti
bakmi dan jualan es titipan guru ngajinya.
Beruntung, teman-teman Putri sangat tahu
kondisi anak sopir truk itu. Dagangan yang dibawa Putri, selalu habis
dibeli teman-temannya.
Keuntungan hasil berjualan, untuk saku sekolah dan membeli perlengkapan alat tulis.
“Saya nggak ingin malu-maluin orang tua.
Sudah orang tuanya nggak punya, kalau anaknya nakal kan kasihan. Jadi,
saya lakukan hal-hal positif seperti saat istirahat jam kedua untuk ke
perpustakaan,” kata Putri seperti yang dilansir Radar Semarang (Grup JPNN.com), Rabu (4/3).
Dia tak malu berdagang di sekolah.
Sebab, apa yang ia lakukan, merupakan pekerjaan halal. Ia pun berlatih
untuk lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri untuk meringankan
beban orang tuanya.
“Rutinitas ini yang saya ceritakan saat
tes lisan (wawancara, Red) waktu mengikuti siswa SMP berprestasi tingkat
Kota Magelang 2014. Nggak nyangka, saya juara pertama,” ucapnya dengan
mata yang berlinang.
Posting Komentar